Renovasi Rumah dengan Desain "Siap Banjir"
Rumah tipe 30 merupakan salah satu rumah dengan tipe terkecil dalam sebuah perumahan. Rumah tipe terkecil umumnya ditempatkan di daerah yang lebih rendah dari tipe-tipe lainnya. Jika berada di lahan bebas banjir, hal ini tentunya tidak akan menjadi masalah. Namun jika daerah tersebut merupakan langganan banjir, dan pindah ke lokasi lain tidak mungkin dilakukan, maka merenovasi rumah sedemikian rupa agar tetap nyaman ditempati meskipun terkena banjir adalah salah satu solusinya.
Setelah sebelumnya RUMAH mungil KITA membahas secara lengkap beberapa Tips Mendesain Rumah Siap Banjir, contoh penerapan beberapa tips tersebut dalam merenovasi sebuah rumah mungil akan dibahas lengkap disini. Inti dari renovasi ini adalah bagaimana caranya agar rumah tetap kuat dan barang-barang tetap awet meski sering terkena banjir, bagaimana caranya agar penghuni rumah dapat tetap beraktivitaas secara nyaman dalam rumah meskipun banjir menghadang tanpa harus mengungsi jika banjir tidak terlalu besar dan bagaimana caranya mendesain rumah sedemikian rupa agar sewaktu-waktu jika banjir semakin besar dapat dengan mudah dilakukan evakuasi.
Denah Rumah Sebelum Renovasi
Sebelum direnovasi rumah ini memiliki luas bangunan 30 m2 dan berada di atas tanah berukuran 6x12m. Di depan rumah tersedia tanah kosong berukuran 3,5x6 m dan di belakang rumah masih tersedia tanah berukuran 3x6 m.
Rumah sebelum direnovasi terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi dan ruang tamu. Kamar tidur di belakang sedikit lebih luas, berukuran 3x3m daripada kamar tidur di depan yang berukuran 2,5x3m. Ruang tamu berukuran 3x3 m dan kamar mandi berukuran 1,5x1,5 m.
Tampak Luar Rumah Sebelum Renovasi
Sebelum direnovasi rumah nampak begitu sederhana. Sisi kamar tidur lebih maju daripada sisi ruang tamu. Warna coklat menghiasi dinding depan rumah. Atap rumah diuat model pelana dengan atap di atas ruang tamu dibuat sedikit lebih tinggi daripada atap di kamar tidur.
Bagian Rumah yang Direnovasi
Seperti dijelaskan sebelumnya renovasi rumah ini dilakukan agar rumah siap menghadapi banjir yang seringkali melanda. Untuk itu, langkah pertama yang dilakukan adalah meninggikan rumah agar jika banjir tidak terlalu besar, air tidak sampai masuk ke dalam rumah.
Cukup banyak perubahan yang dilakukan pada rumah asal. Bagian depan rumah yang sangat sempit dan tidak memungkinkan mobil masuk menyebabkan kamar depan sedikit di bongkar agar terdapat ruang yang cukup untuk meletakkan mobil. Tangga disisipkan di antara kamar belakang dan area carport. Di bagian belakang rumah, di sisa tanah yang ada, dibangun ruang makan dan sisanya digunakan untuk taman.
Lantai satu setengah dibuat di atas carport dan kamar belakang. Dapur dan satu kamar berukuran ditempatkan di lantai satu setengah. Untuk lantai atas, ruang keluarga ditempatkan di atas ruang tamu, kamar mandi di atas kamar mandi lantai satu dan kamar tidur ditempatkan di atas ruang makan.
Lantai satu setengah dan lantai dua disiapkan agar mampu menghadapi banjir.
Denah Rumah Setelah Renovasi
Di lantai terbawah terdapat ruang tamu, ruang makan dan kamar tidur yang masing-masing berukuran 3x3 serta kamar mandi berukuran 1,5x1,5. Di depan rumah disiapkan carport beukuran 3x5m. Di lantai satu setengah terdapat dapur beukuran 1,5x3 m dan kamar tidur berukuran 2x3 m sedang di lantai teratas terdapat ruang keluarga berukuran 3x3, kamar mandi dan kamar tidur berukuran 3x3m.
Ruang tamu sedikit berbeda dengan ruang tamu kebanyakan. Dibuat dengan konsep "lesehan", lantai ruang tamu yang dijadikan area duduk dibuat lebih tinggi. Kamar tidur di lantai satu dibuat dengan konsep serupa. area untuk tidur dibuat lebih tinggi dari lantai lainnya. Seluruh dinding di lantai satu dilapisi keramik. Agar terlihat lebih alami dipilih keramik bermotif kayu.
Di bagian belakang rumah ditempatkan kolam ikan dengan konsep berundak. Kolampun dibuat lebih tinggi dari lantai sekitarnya. Ikan ditempatkan di kolam tengah dan teratas sehingga jika terjadi banjir yang tidak terlalu besar ikan tidak akan hanyut terbawa arus banjir.
Dapur dan kamar tidur di lantai satu setengah dapat diakses dari pertengahan tangga. Di sudut dapur ditempatkan jendela besar yang bisa dibuka lebar jika sewaktu-waktu terjadi banjir dan butuh evakuasi dari lantai satu setengah. Kamar tidur terbilang cukup mungil namun cukup untuk tempat tidur kedua anak.
Lantai teratas merupakan pusat aktivitas di rumah ini. Lemari es dan TV ditempatkan di ruang duduk di lantai dua. Kamar tidur utama ditempatkan persis di atas ruang makan. DI ruang ini ditempatkan lemari cukup besar untuk menyimpan baju, buku, berbagai peralatan dan berkas penting. Railing di teras lantai dua bisa juga bisa dibuka sehingga sewaktu-waktu terjadi banji yang sangat besar evakuasi bisa dengan mudah dilakukan dari lantai teratas.
Atap rumah hasil renovasi sama persis dengan sebelum renovasi sehingga rangka atap dan genteng rumah lama dapat digunakan kembali. Untuk ruangan baru yakni ruang makan di lantai satu dan kamar tidur di lantai dua sebagai pengganti atap dibuatkan cor beton. Bagian atasnya disiapkan tanton air cukup besar untuk menjamin ketersediaan air selama terjadi banjir.
Tampak Luar Rumah Setelah Renovasi
Setelah direnovasi rumah nampak sedikit unik dari luar. Terlihat tiga ruangan dengan tiga ketinggian berbeda dari depan rumah. Keramik memenuhi seluruh dinding rumah di lantai satu. Warna coklat muda yang senada dengan lantai satu digunakan di dinding lantai dua.
Dari luar rumah nampak tiga bukaan besar untuk keluar rumah yang ditempatkan di tiap lantai rumah. Pintu di lantai satu sebagai akses keluar masuk normal sedangkan jendela besar dan pintu di lantai atas sebagai jalan keluar darurat saat terjadi banjir.
Perbandingan rumah sebelum dan setelah direnovasi
Berikut perbandingan rumah sebelum dan sesudah direnovasi
Penataan rumah hasil renovasi ini dapat disimak di Penaataan Rumah Hasil Renovasi Tipe 30 Lantai satu.
0 comments:
Posting Komentar